Five worthy reads: Agentic AI, perisai yang mampu menangkal ancaman siber
Five Worthy Reads adalah segment reguler yang menyoroti lima rekomendasi artikel yang kami temukan saat meneliti topik teknologi terbaru dan relevan. Minggu ini, kami membahas tentang dampak agentic AI dalam bidang keamanan siber.
Tidak berlebihan jika kita mengatakan bahwa manusia saat ini hidup di era AI. Hampir setiap hari, kita disuguhi berita mengenai kemajuan atau inovasi baru dalam dunia kecerdasan buatan. Salah satu perkembangan terbaru yang menarik perhatian adalah munculnya konsep agentic AI.
Lalu, apa itu agentic AI?
Berbeda dari chatbot yang hanya mengandalkan natural language processing untuk menjawab pertanyaan, agentic AI mampu menggunakan penalaran dan perencanaan untuk menyelesaikan masalah yang rumit dan terdiri dari banyak langkah.
Sebagai contoh, di industri perjalanan (travel), agentic AI tidak hanya bisa menjawab pertanyaan seputar destinasi, tetapi juga mampu membuat itinerary yang dipersonalisasi, mengotomatisasi proses pemesanan, dan banyak lagi.
Aplikasi agentic AI mencakup berbagai industri. Misalnya, digunakan untuk membuat rencana pembelajaran yang dipersonalisasi bagi siswa, membantu dokter dalam menganalisis data medis, hingga meningkatkan chatbot dengan sentuhan personalisasi. Tak terkecuali di bidang keamanan siber, di mana potensinya sangat besar. Mari kita bahas mengapa kehadiran agentic AI menjadi game-changer di ranah ini.
Ancaman keamanan siber terus berkembang dan semakin beragam tanpa tanda-tanda akan berhenti. Jelas sudah, metode tradisional tidak lagi cukup untuk menghadapi ancaman siber. Di sinilah peran agentic AI, AI yang mampu secara otonom mendeteksi, merespons, dan beradaptasi dengan bentuk serangan baru, hal ini tentu sangat dibutuhkan. Agentic AI dapat mengidentifikasi pola sekaligus mengambil keputusan secara real-time untuk melawan ancaman yang muncul, bahkan tanpa perlu pengawasan manusia.
Dari deteksi ancaman hingga respons otomatis: peran agentic AI dalam keamanan siber
Agentic AI menawarkan banyak aplikasi yang bisa memperkuat keamanan siber organisasi. Ketika agentic AI mendeteksi aktivitas jaringan yang tidak biasa, agen tersebut bisa langsung mengisolasi perangkat yang dicurigai untuk mencegah eskalasi. Jika terindikasi pelanggaran, agentic AI dapat segera mengambil tindakan penahanan, misalnya: memblokir alamat IP berbahaya, mengkarantina sistem yang terinfeksi, atau mencabut kredensial akses. Sehingga mampu menghentikan serangan sebelum meluas.
Langsung saja, berikut lima artikel yang membahas peran dan implikasi agentic AI dalam dunia keamanan siber.
1. Pengantar: Agentic AI dalam Keamanan Siber
Artikel ini menjelaskan konsep dasar agentic AI, teknologi yang mendasarinya, serta bagaimana implementasinya bisa meningkatkan upaya perlindungan siber. Artikel ini juga menyoroti fakta bahwa, agentic AI juga bisa disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab sebagai tool serangan siber yang berbahaya.
2. Keamanan Siber 2025: Bagaimana Agentic AI Mengubah Keamanan Perusahaan dan Operasi Bisnis
Ulasan ini mengumpulkan pandangan para pakar keamanan tentang bagaimana agentic AI akan mempengaruhi ketahanan siber pada tahun-tahun mendatang. Di satu sisi, agentic AI diprediksi memperkuat operasi dan respons keamanan; di sisi lain, ia membuka vektor risiko baru—seperti pelanggaran data, prompt injection, dan isu privasi. Penulis juga menyinggung kemungkinan regulasi yang bakal muncul dari pemerintah dan badan pengatur untuk mengendalikan penerapan AI, khususnya di ranah keamanan.
3. Agentic AI: Perlindungan sekaligus Ancaman bagi Keamanan Siber
Artikel ini menekankan sifat dua mata pisau agentic AI. Artikel ini menekankan sifat dua mata pisau agentic AI. Teknologi ini memang membawa manfaat besar bagi keamanan siber yakni, menawarkan kemampuan pertahanan. Agentic AI mampu membantu tim keamanan untuk mendelegasikan sebagian beban kerja mereka kepada agen-agen AI yang mampu beroperasi meskipun dengan pengawasan minimal.
Namun, Agentic AI juga bisa dimanfaatkan untuk memperkuat serangan siber berbahaya. Teknologi ini berpotensi merevolusi taktik kejahatan siber, misalnya dengan memungkinkan serangan ransomware berbasis AI yang mampu merencanakan dan mengeksekusi pelanggaran dengan campur tangan manusia yang sangat minim. Intinya: agentic AI dapat merevolusi taktik kriminal sekaligus meringankan beban tim keamanan bila digunakan secara etis.
4. Keamanan Siber dengan Kecepatan AI: Bagaimana Agentic AI Memperkuat Tim SOC pada 2025
Fokus artikel ini pada Security Operations Center (SOC). Dengan menangkal serangan otomatis, SOC sering kewalahan oleh volume alert dan tugas rutin. Agentic AI dapat mengotomasi pekerjaan berulang, analisis awal, korelasi insiden, prioritisasi sehingga tim manusia bisa fokus pada kasus kompleks dan strategi, bukan terjebak dalam kerja administratif.
5. Bagaimana Agentic AI Bisa disalahgunakan untuk Serangan Social Engineering
Serangan Social Engineering adalah langkah umum yang sering digunakan penjahat siber untuk menembus pertahanan organisasi. Artikel ini membahas bagaimana agentic AI berpotensi dijadikan senjata untuk memperkuat serangan social engineering.
Seiring dengan penerapan kecerdasan buatan dalam bidang keamanan siber, langkah tersebut tidak lagi dapat diputar kembali. Pilihannya sederhana: ikut memanfaatkan teknologinya sekarang, atau tertinggal dari perusahaan yang sudah mengintegrasikannya ke operasi mereka. Satu hal yang pasti tentang keamanan siber adalah sifatnya yang terus berubah. Dalam konteks ini, agentic AI bisa menjadi perisai kuat yang membantu organisasi menghadapi ancaman yang terus berevolusi. Dengan memanfaatkan kemampuan agentic AI, organisasi memiliki peluang lebih besar untuk selalu berada satu langkah di depan pelaku ancaman dan menjaga keamanan mereka.
Namun, perlu diingat bahwa: kemampuan ini juga bisa disalahgunakan. Pelaku kriminal siber bisa memakai agentic AI untuk menyusun serangan yang lebih canggih dan menembus pertahanan. Pada akhirnya, agentic AI hanyalah sebuah tool dan seperti tool lain, efeknya bergantung pada niat pengguna.
Tulisan ini merupakan terjemahan dari blog berjudul Five worthy reads: Agentic AI, the shield that keeps cyberthreats at bay oleh Akhil Premkumar.