Top tips: Apa yang terjadi dengan data Anda setelah menghapus aplikasi?
Top tips adalah kolom mingguan di mana kami membahas tren teknologi terkini dan menjelajahi tren tersebut. Minggu ini, kami akan membahas tentang apa yang terjadi dengan data Anda setelah menghapus aplikasi.
Pernahkah Anda merasa pusing dengan banyaknya aplikasi di hp? Ada aplikasi yang sudah lama tidak digunakan, tapi notifikasinya terus menerus muncul. Anda pun jadi kepikiran, kenapa tidak dihapus saja aplikasinya?
Jadi, mulailah Anda menghapus aplikasi belanja yang sudah tidak digunakan. Aplikasi ini dulu sering Anda gunakan untuk membeli barang-barang yang Anda suka, tetapi Anda mulai meninggalkannya sejak ada aplikasi baru yang lebih bagus.
Setelah Anda menghapus aplikasi yang tak terpakai, rasanya jadi lega sekali.
Tetapi, perasaan itu ternyata tidak berlangsung lama. Di kemudian hari, saat Anda sedang scrolling di media sosial, Anda menemukan iklan untuk produk yang dulu pernah dicari di aplikasi yang sudah dihapus. Produknya sama, warnanya sama, mereknya sama!
Ternyata, meskipun aplikasinya sudah dihapus, datanya masih tersimpan. Beberapa aplikasi memang menyimpan data pribadi Anda meskipun aplikasinya sudah dihapus, dan data tersebut akan muncul di saat yang mungkin tidak Anda duga.
Di artikel blog ini, mari bahas apa yang terjadi dengan data Anda setelah Anda menghapus aplikasi. Lalu, langkah apa yang bisa diambil supaya data Anda tidak disimpan terlalu lama?
Hal yang terjadi setelah menghapus aplikasi
Berikut ini hal-hal yang terjadi setelah Anda menghapus aplikasi di hp, dan apa yang bisa Anda lakukan.
1. Menghapus aplikasi bukan berarti menghapus data
Sebelum Anda menghapus aplikasi, coba periksa dulu kebijakan privasi aplikasi tersebut. Baca bagian retensi data (data retention), penghapusan data (data deletion), atau pembagian data dengan pihak ketiga (third-party sharing). Pada bagian ini, Anda bisa tahu berapa lama informasi pribadi akan disimpan dan siapa saja yang punya akses ke informasi tersebut.
Apa yang perlu dilakukan?
Kebijakan privasi biasanya bisa dilihat di bagian setting aplikasi. Jika kebijakan privasi ini kurang jelas, anggap saja data Anda mungkin masih disimpan. Untuk melindungi diri, Anda bisa langsung menghubungi perusahaan untuk menanyakan bagaimana mereka menangani data Anda setelah dihapus. Anda juga dapat membatasi izin yang dimiliki aplikasi di perangkat Anda (seperti lokasi atau kontak) sebelum menghapusnya.
Tahukah Anda?
72.6% aplikasi iOS mengumpulkan data pribadi pengguna.
Aplikasi gratis biasanya empat kali lebih cenderung mengumpulkan dan menyimpan data bahkan setelah aplikasi dihapus.
2. Anda bisa minta data sepenuhnya dihapus
Supaya benar-benar yakin, Anda juga bisa minta ke perusahaan untuk menghapus data yang tersimpan di aplikasi. Biasanya, ada menu "Delete my data" yang bisa Anda gunakan. Jika tidak, hubungi langsung tim support perusahaan. Setelah itu, jangan lupa meminta konfirmasi tertulis.
Apa yang perlu dilakukan?
Kirim email singkat atau gunakan tool bawaan (jika ada) untuk meminta data pribadi Anda dihapus dari aplikasi. Sebutkan bahwa Anda memiliki hak privasi, apalagi kalau Anda tinggal di negara yang punya aturan perlindungan data. Di Indonesia, kita memiliki Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi.
Tahukah Anda?
Hanya 23% pengguna smartphone di Amerika Serikat merasa punya kendali terhadap data pribadi mereka.
Hanya sekitar 3% orang yang memahami betul undang-undang privasi dan apa yang terjadi setelah aplikasi dihapus.
3. Setelah hapus aplikasi, cek apakah masih ada jejak tracking
Setelah menghapus aplikasi, lakukan audit cepat terhadap perangkat dan akun Anda. Lihat apakah ada tanda data Anda masih dipakai, misalnya adanya iklan untuk aplikasi yang sudah dihapus atau email/notifikasi dari aplikasi tersebut.
Apa yang perlu dilakukan?
Cabut izin aplikasi di setting smartphone Anda, misalnya izin untuk mengakses lokasi, kontak, atau kamera. Putuskan akun lain yang masih tersambung dengan aplikasi tersebut. Lalu, lakukan pengecekan privasi menggunakan tool bawaan atau tool online (seperti Privacy Checkup dari Google, App Privacy Report dari Apple, atau pengaturan privasi di app store). Tool ini bisa membantu Anda mengulas dan mengatur ulang kontrol privasi.
Tahukah Anda?
Aplikasi pengiriman makanan online dan media sosial melacak rata-rata 20+ data per user.
Kebanyakan data ini tetap disimpan setelah aplikasi dihapus, kecuali jika Anda menghapusnya secara manual atau mengajukan permintaan hapus data.
Menghapus aplikasi bukan berarti urusan beres
Menghapus aplikasi adalah langkah awal. Setelah itu, Anda masih peru mengecek data apa yang masih tersisa, meminta penghapusan total, dan merapikan akun-akun yang terkait dengan aplikasi. Hal-hal kecil ini bisa membuat data tetap aman.
Jadi, jangan hanya menghapus data. Soalnya, di zaman sekarang, menjaga privasi perlu lebih dari sekadar menekan tombol uninstall.
Tulisan ini merupakan terjemahan dari blog berjudul Top tips: What happens to your data after you delete an app? oleh Harsitha P.