Mengapa Perusahaan di Indonesia Perlu Beralih ke Workspace Security Platform yang Terintegrasi?
Lebih dari 60% perusahaan besar di Indonesia kini mengadopsi model kerja hybrid menggabungkan model kerja di kantor dan akses jarak jauh melalui berbagai perangkat. Di sisi lain, laporan BSSN mencatat peningkatan serangan siber sebesar 47% sepanjang tahun lalu, dengan banyak insiden berasal dari perangkat endpoint dan akun yang tidak terlindungi. Faktanya semakin fleksibel lingkungan kerja, semakin kompleks pula tantangan keamanannya.
Banyak perusahaan masih mengandalkan berbagai tools keamanan yang berdiri sendiri, satu untuk endpoint, satu lagi untuk akses user, dan lainnya untuk monitoring aktivitas. Akibatnya? Tim TI kewalahan, visibilitas jadi terbatas, dan risiko kebocoran data makin tinggi.
Karenanya pendekatan workspace security yang terintegrasi kini makin relevan, menghadirkan satu platform yang bisa melindungi user, perangkat, dan data dalam satu kesatuan sistem.
Apa Itu Workspace Security Platform yang Terintegrasi?
Workspace security platform yang terintegrasi adalah pendekatan keamanan modern yang menggabungkan berbagai elemen penting seperti manajemen endpoint, identity & access management (IAM), kontrol perangkat & aplikasi, serta monitoring aktivitas dalam satu platform terpusat. Tujuannya adalah untuk memberikan visibilitas penuh dan kendali menyeluruh atas lingkungan kerja digital, baik yang bersifat lokal, cloud, maupun hybrid.
Berbeda dengan solusi keamanan yang terpisah-pisah, platform terintegrasi memungkinkan tim TI:
Mengelola keamanan user dan perangkat dari satu dashboard,
Mengotomatisasi respon terhadap ancaman dan anomali,
Meningkatkan efisiensi tim dengan workflow yang konsisten,
Memenuhi standar compliance tanpa tambahan tool tambahan.
Tantangan Perusahaan Besar di Indonesia dalam Mengelola Keamanan Workspace
Di workspace dengan sistem kerja hybrid, mengelola keamanan workspace tidak lagi sesederhana memasang antivirus atau firewall. Lingkungan kerja makin dinamis, perangkat makin beragam, dan ekspektasi regulasi semakin tinggi. Berikut beberapa tantangan utama yang banyak dihadapi perusahaan besar di Indonesia:
1. Terlalu Banyak Tools, Tidak Saling Terhubung
Banyak perusahaan menggunakan berbagai solusi untuk keperluan berbeda patch management, kontrol akses, monitoring, dan sebagainya. Tapi karena semuanya berdiri sendiri, tim IT harus berpindah-pindah dashboard untuk menganalisis satu insiden. Memperlambat respons dan membuat analisis data rawan terlewat. Di saat genting, fragmentasi semacam ini justru memperbesar risiko.
2. Minim Visibilitas dan Kontrol atas Akses User
Dengan model kerja hybrid, user bisa mengakses sistem dari mana saja, kapan saja, dan dari berbagai perangkat. Tanpa sistem yang mampu memantau dan membatasi akses secara real-time, potensi penyalahgunaan sulit dideteksi. Tim IT pun kesulitan menjawab pertanyaan krusial seperti, siapa mengakses apa, dari mana, dan untuk tujuan apa.
3. Tuntutan Regulasi yang Semakin Ketat
Peraturan seperti UU PDP dan POJK 29/2022 menuntut perusahaan untuk memiliki dokumentasi akses, pengamanan data pribadi, serta kemampuan audit yang cepat dan akurat. Sayangnya, banyak organisasi belum memiliki sistem yang memadai untuk memenuhi semua itu. Saat audit datang, mereka baru menyadari bahwa datanya tersebar di banyak sistem, dan menyatukannya bukan hal yang mudah.
4. Kelelahan Tim IT karena Operasional yang Terfragmentasi
Tim IT tidak hanya menjaga keamanan mereka juga mengelola perangkat, menangani tiket, memastikan patching berjalan, dan banyak lagi. Jika semua dilakukan dengan tools yang tidak terhubung dan proses manual, beban kerja akan terus menumpuk. Dalam jangka panjang, ini bisa menurunkan produktivitas, meningkatkan risiko kesalahan, dan membuat tim kehilangan fokus pada strategi jangka panjang.
Manfaat Workspace Security Platform yang Terintegrasi
Menggunakan platform keamanan workspace yang terintegrasi membawa sejumlah manfaat bagi perusahaan besar di Indonesia, khususnya dalam hal efisiensi, visibilitas, dan kepatuhan. Berikut checklist keunggulan yang bisa Anda pertimbangkan:
Visibilitas & Kontrol Terpusat
Pantau semua endpoint, user, dan aktivitas akses dalam satu dashboard.
Deteksi aktivitas mencurigakan secara real-time tanpa harus berpindah-pindah tools.
Lacak siapa mengakses apa, kapan, dan dari mana baik dari kantor maupun remote.
Respons Lebih Cepat terhadap Ancaman
Otomatisasi isolasi endpoint atau pembatasan akses jika terjadi anomali.
Integrasi log dan notifikasi dari berbagai sumber untuk respons yang lebih cepat.
Minimalkan waktu investigasi karena data sudah terkumpul dalam satu sistem.
Efisiensi Operasional Tim TI
Kurangi beban kerja manual dengan alur keamanan otomatis dan konsisten.
Sederhanakan manajemen tools—tidak perlu lagi mengelola banyak solusi yang terpisah.
Turunkan risiko kelalaian akibat switching antar sistem yang tidak terintegrasi.
Skalabilitas untuk Perusahaan Besar
Cocok untuk organisasi dengan ratusan hingga ribuan user dan perangkat.
Dukungan penuh untuk lingkungan hybrid, BYOD, dan cloud-native.
Mudah dikembangkan tanpa perlu mengubah infrastruktur secara besar-besaran.
Siap untuk Audit & Kepatuhan
Penuhi regulasi seperti UU PDP dan POJK 29/2022 dengan logging dan audit trail otomatis.
Terapkan kontrol akses berbasis peran (RBAC) dan MFA secara menyeluruh.
Mudahkan proses audit internal dan eksternal tanpa repot menyiapkan data manual.
Solusi ManageEngine untuk Workspace Security (On-prem dan Cloud-based)
ManageEngine menawarkan ekosistem solusi keamanan yang saling terintegrasi mulai dari manajemen perangkat, identitas, hingga audit dan respons insiden. Semua dirancang agar bisa digunakan secara modular, baik untuk lingkungan on-premises, hybrid, maupun cloud-native.
Kategori | Produk ManageEngine | Cloud | Fungsi Utama |
Manajemen Endpoint | Endpoint Central / Endpoint Central Cloud | Ya | - Remote desktop & patching |
Mobile & BYOD Management | Ya | - Pengelolaan perangkat BYOD | |
Manajemen Identitas & Akses | (On-prem only) | - MFA & SSO | |
Privileged Access Management (PAM) | (On-prem only) | - Vault password & akses terbatas | |
Kontrol Perangkat & Aplikasi | (On-prem only) | - Blokir USB dan perangkat tidak sah | |
Audit & SIEM | Log360 / Log360 Cloud | Ya | - SIEM dashboard dan forensik log |
Remote Troubleshooting | Ya | - Akses perangkat jarak jauh tanpa VPN |
Bagaimana Cara Implementasi Workspace Security Secara Bertahap?
Setiap perusahaan punya kebutuhan dan titik awal yang berbeda dalam membangun sistem keamanan workspace. Agar transisi ke platform yang terintegrasi berjalan mulus dan tidak membebani tim TI, berikut pendekatan bertahap yang bisa Anda pertimbangkan:
1. Mulai dari Endpoint & Akses User
Langkah pertama yang paling krusial adalah mengamankan perangkat kerja dan akses user. Gunakan Endpoint Central (atau versi cloud-nya) untuk memastikan semua endpoint baik laptop kantor maupun perangkat BYOD dalam kondisi aman, ter-update, dan bisa dimonitor secara terpusat.
Selanjutnya, terapkan Multi-Factor Authentication (MFA) dan self-service password reset menggunakan ADSelfService Plus untuk mengurangi risiko dari user credentials yang lemah atau mudah diretas.
2. Tambahkan Kontrol terhadap Akses Istimewa
Setelah endpoint dan user umum terlindungi, saatnya fokus pada user dengan hak akses tinggi seperti admin IT, developer, atau auditor. Gunakan PAM360 untuk membatasi akses mereka ke sistem kritis, mencatat aktivitas mereka, dan memantau session secara real-time. Ini penting untuk mencegah penyalahgunaan akses baik karena kelalaian maupun motif internal.
3. Perluas ke Monitoring & Audit Terpusat
Setelah kontrol akses diterapkan, tambahkan lapisan visibilitas dan audit dengan Log360. Dengan integrasi ke AD, file server, email, dan Microsoft 365, Anda bisa melacak aktivitas mencurigakan, mendeteksi anomali, dan merespons ancaman lebih cepat.
Solusi ini juga memudahkan saat audit atau pelaporan ke regulator—karena semua log tersimpan secara aman dan siap dianalisis.
4. Tambahkan Perlindungan untuk Perangkat Mobile dan Akses Jarak Jauh
Jika perusahaan Anda menggunakan sistem kerja hybrid atau memiliki karyawan lapangan, jangan lupa mengelola perangkat mobile dengan Mobile Device Manager Plus Cloud. Anda bisa mengatur kebijakan BYOD, memisahkan data kerja dan pribadi, serta menghapus data dari perangkat yang hilang.
Untuk dukungan TI jarak jauh, gunakan Remote Access Plus Cloud agar tim help desk tetap bisa memberikan respons tanpa harus datang ke lokasi.
5. Pastikan Semua Solusi Terhubung Secara Terpusat
Agar tidak kembali ke masalah awal (tools terpisah), pastikan semua solusi terintegrasi dalam satu konsol. Platform ManageEngine memungkinkan integrasi lintas produk, sehingga Anda bisa mengelola semuanya dari satu dashboard. Ini memudahkan dalam pelaporan, notifikasi, dan kontrol secara menyeluruh.
Satu Platform untuk Workspace yang Aman dan Terkontrol
Di tengah kompleksitas kerja hybrid dan tuntutan regulasi yang semakin ketat, perusahaan tidak lagi cukup hanya “punya banyak tools”. Yang dibutuhkan adalah satu sistem yang menyatukan semua aspek keamanan dari endpoint, identitas, akses, hingga monitoring agar bisa bekerja secara efisien, responsif, dan siap berkembang.
Ingin tahu solusi mana yang paling cocok untuk bisnis Anda?
Jadwalkan sesi konsultasi gratis bersama tim kami dan lihat langsung bagaimana platform kami bisa bantu sederhanakan dan perkuat keamanan workspace Anda.