Configuration vs. asset management: Mengapa perusahaan butuh keduanya

Mengelola jaringan lebih dari menjaga perangkat tetap berjalan, tetapi juga memastikan konfigurasi tetap aman dan optimal serta melacak setiap aset jaringan secara efisien. Configuration dan asset management memiliki peran yang berbeda namun saling melengkapi dalam administrasi jaringan. Tanpa solusi yang menggabungkan keduanya, tim IT dapat mengalami berbagai tantangan seperti inefisiensi, risiko keamanan, dan masalah compliance.
Configuration management: Fondasi utama jaringan yang stabil
Configuration management adalah proses melacak dan mengelola perubahan konfigurasi di seluruh perangkat jaringan. ManageEngine Network Configuration Manager menyederhanakan proses ini dengan mengotomatisasi backup, melacak perubahan secara real-time, memastikan compliance jaringan, dan mengelola kerentanan firmware. Hal ini memastikan router, switch, firewall, dan komponen jaringan lainnya mempertahankan pengaturan optimal untuk mencegah risiko dan gangguan keamanan.
Mengapa configuration management itu penting?
Mencegah configuration drift: Perubahan yang tidak sah atau tidak disengaja dapat menyebabkan ketidakkonsistenan, yang berujung pada kerentanan keamanan.
Memastikan compliance: Regulasi industri seperti PCI DSS, HIPAA, dan SOX membutuhkan kebijakan konfigurasi yang ketat. Ini penting karena tidak patuh terhadap regulasi bisa menyebabkan denda atau pelanggaran keamanan.
Memungkinkan disaster recovery yang cepat: Backup konfigurasi otomatis memungkinkan pengembalian atau rollback dengan cepat jika terjadi kegagalan.
Meningkatkan visibilitas dan akuntabilitas jaringan: Deteksi perubahan dan audit membantu mencatat setiap perubahan konfigurasi yang dilakukan pada perangkat jaringan, baik oleh admin maupun non-admin.
Microsoft melaporkan bahwa lebih dari 80% serangan ransomware berasal dari kesalahan konfigurasi umum pada software dan perangkat. Hal ini menekankan pentingnya configuration management yang efektif, bukan hanya sebagai best practice, tetapi sebagai kebutuhan.
Asset management: Mengetahui apa yang ada dalam jaringan
Asset management adalah proses melacak dan menjaga semua perangkat jaringan dan aset dalam perusahaan di seluruh life cycle-nya. ManageEngine Network Configuration Manager juga menyederhanakan manajemen aset serta melacak setiap perangkat jaringan, termasuk life cycle dan ownership-nya.
Mengapa asset management sangat penting?
Menghindari pembelian yang kurang penting: Budget IT sering kali sia-sia karena pembelian hardware jaringan yang kurang penting.
Meningkatkan keamanan jaringan: Perangkat yang tidak diotorisasi bisa memunculkan kerentanan jika tidak dilacak dengan baik.
Mengoptimalkan penggunaan resource: Visibilitas ke penggunaan perangkat membantu tim IT mengalokasikan sumber daya dengan efektif.
Berdasarkan Flexera’s State of ITAM Report, 30% budget IT terbuang percuma untuk aset yang tidak terpakai atau tidak perlu. Tanpa asset management, bisnis bisa 'lebih besar pasak daripada tiang' sekaligus meningkatkan risiko kerentanan.
Perbedaan utama antara configuration management dan asset management
Configuration management | Asset management | |
Fokus | Setting dan konfigurasi perangkat | Inventaris hardware |
Tujuan | Memastikan keamanan dan stabilitas operasional | Melacak life cycle aset dan mengurangi biaya |
Data yang dikelola | Konfigurasi, perubahan, dan compliance | Ownership, detail pembelian, dan penggunaan aset |
Manfaat utama | Mencegah kesalahan konfigurasi dan meningkatkan keamanan jaringan. | Mengoptimalkan biaya dan mencegah pemborosan aset. |
Bagaimana ManageEngine Network Configuration Manager menjembatani celah yang ada
Dengan semakin kompleksnya jaringan, bisnis membutuhkan tool terpusat yang dapat menangani manajemen aset dan konfigurasi. ManageEngine Network Configuration Manager mampu mengelola keduanya.
Manfaat utama menggunakan Network Configuration Manager:
Backup konfigurasi otomatis: Pastikan konfigurasi selalu dapat dikembalikan jika terjadi kegagalan sistem.
Pelacakan perubahan real-time: Deteksi dan beri tahu tim IT tentang perubahan yang tidak diotorisasi.
Audit compliance: Terapkan kebijakan konfigurasi untuk memenuhi regulasi industri.
Manajemen inventaris perangkat: Update daftar semua aset jaringan setiap saat untuk pelacakan dan pelaporan yang lebih baik.
Laporan EOS dan EOL: Identifikasi perangkat EOS dan EOL, lalu cegah penggunaan perangkat yang mubazir.
Dukungan multi-vendor: Bekerja di berbagai perangkat, mulai dari Cisco, Juniper, Palo Alto, Fortinet, dan lainnya.
Pentingnya pendekatan terpadu
Baik configuration management dan asset management, keduanya sama penting dalam menjaga keamanan dan efisiensi jaringan. Configuration management memastikan perangkat beroperasi dengan benar, sementara asset management mencegah aset yang mubazir dan blind spot keamanan.
Dengan ManageEngine Network Configuration Manager, bisnis dapat memperoleh kontrol penuh terhadap konfigurasi jaringan dan aset, memastikan keandalan, compliance, dan keamanan dari satu interface.
Tertarik mempelajari lebih lanjut tentang Network Configuration Manager? Jadwalkan demo dengan pakar kami atau mulai gunakan produknya dengan mengunduh uji coba gratis 30 hari.
Comments