Tips memilih tool SIEM terbaik untuk perusahaan Anda

Bagi IT professional, memilih solusi security information and event management (SIEM) bukan sekadar pilih yang terkenal atau ikut vendor yang sudah dipakai. Pemilihan tool SIEM perlu strategis, fokus pada kebutuhan utama dan pertimbangan fitur yang tersedia pada tool tersebut. Dengan pendekatan yang tepat, barulah tool SIEM bisa efektif dalam memantau, mendeteksi, dan merespons ancaman siber.

Jika Anda sedang bingung bagaimana cara memilih tool SIEM yang tepat, blog ini akan membantu Anda. Temukan jawabannya di artikel ini!

 

Apa itu tool SIEM

Menurut Gartner, tool SIEM (Security Information and Event Management) adalah tool yang menawarkan berbagai fitur dan model implementasi untuk menyimpan log event keamanan pada sistem cloud ataupun on-premise. Log yang sudah dikumpulkan akan dipantau lalu dianalisis untuk mengidentifikasi adanya ancaman keamanan. Apabila ada ancaman terdeteksi, maka tool SIEM harus bisa merespons ancaman tersebut, seperti mengirim alert real-time, mengotomatisasi tindakan SOAR, dan membantu proses pemulihan. Secara keseluruhan, tool SIEM diharapkan dapat membantu melindungi organisasi dari ancaman siber dan memenuhi compliance terhadap regulasi yang berlaku.

 

Fitur yang perlu dipertimbangkan saat memilih tool SIEM

Saat memilih tool SIEM, Anda perlu mempertimbangkan fitur-fitur yang diberikan oleh vendor. Fitur-fitur yang dimaksud misalnya:

1. User Entity Behavior Analytics (UEBA)

UEBA adalah kapabilitas yang bisa mengidentifikasi anomali dengan mendeteksi perubahan kecil pada aktivitas user. Jika ada user yang login di waktu tidak biasa atau percobaan login yang gagal berulang kali, UEBA bisa mendeteksinya.

2. Security Orchestration, Automation and Response (SOAR)

SOAR adalah pendekatan yang mengombinasikan orkestrasi, automasi, dan respons insiden dalam satu platform. Pendekatan ini memungkinkan organisasi untuk mendeteksi, menginvestigasi, dan merespons insiden keamanan dengan mudah.

3. Data Loss Prevention (DLP)

Data loss prevention adalah pendekatan yang membantu melindungi data dari pelanggaran keamanan. Mengingat tool SIEM mengumpulkan banyak data, keamanan data tersebut baik saat transit, at rest, atau in storage perlu dijaga dan diperhatikan. Biasanya, DLP akan dilakukan dalam bentuk data risk assessment, data discovery, dan enkripsi data.

4. Laporan yang komprehensif

Untuk kebutuhan audit dan compliance seperti PCI-DSS, GDPR, atau HIPAA, Anda membutuhkan fitur laporan yang komprehensif. Laporan ini juga sebaiknya dapat dijadwalkan, diekspor, dan dikustomisasi sesuai kebutuhan tiap organisasi.

5. Threat intelligence

Threat intelligence digunakan untuk mendeteksi dan memahami taktik dan teknik serangan yang lebih luas. Solusi SIEM harus memiliki fitur threat intelligence untuk memblokir serangan menggunakan threat feed yang terus diupdate.

6. Dashboard yang user-friendly

Log yang terkumpul tidak akan ada artinya jika tidak dipahami dan dianalisis dengan baik. Itulah mengapa, tool SIEM membutuhkan dashboard yang user-friendly dengan visualisasi. Hal ini akan memudahkan tim dalam menafsirkan log, mengambil insight, dan membuat keputusan.

7. Skalabilitas dan fleksibilitas deployment

SIEM harus memiliki skalabilitas yang baik karena pertumbuhan infrastruktur IT organisasi akan terus berkembang. Selain itu, SIEM juga harus fleksibel secara deployment, bisa diterapkan secara on-premise, cloud, maupun hybrid.

 

Best practice dalam memilih tool SIEM

Untuk membantu Anda memilih tool SIEM terbaik, berikut ini adalah beberapa best practice yang bisa diterapkan.

1. Menyesuaikan kebutuhan organisasi

Kunci memilih tool SIEM yang tepat adalah menyelaraskan kebutuhan organisasi dengan kapabilitas tool SIEM tersebut. Misalnya, jika organisasi Anda membutuhkan kapabilitas user behavior monitoring, maka pilihlah produk yang mendukung UEBA. Atau, jika organisasi perlu mematuhi regulasi, pilihlah solusi yang mendukung pemenuhan compliance.

Bagaimana cara mengetahui kebutuhan organisasi? Anda bisa mengevaluasi sistem keamanan yang sudah ada, mengetahui data dan log apa yang mau dikumpulkan dan dianalisis, mengetahui daftar perangkat yang perlu dimonitor, dan menentukan use case.

2. Memilih tool SIEM yang terintegrasi dengan sistem sekarang

Saat ini, Anda mungkin sudah punya tool dan sistem di organisasi, seperti tool endpoint detection and response (EDR), data loss prevention (DLP), ataupun firewall. Maka, Anda perlu memilih tool SIEM yang bisa terintegrasi dengan tool yang sudah ada. Menurut Gartner, memilih tool SIEM dengan integrasi mulus akan meningkatkan efektivitas deployment dan operasional dari tool SIEM yang dipilih.

3. Memanfaatkan POC dan testing sebaik mungkin

Biasanya, vendor akan menyediakan sesi proof of concept (POC) dan testing sebagai bagian dari proses evaluasi tool SIEM. Gartner menyarankan agar Anda memanfaatkan sesi ini sebaik mungkin. Libatkan semua stakeholder internal seperti tim infrastructure atau tim SOC agar mereka bisa memberi feedback. Lalu, perhatikan semua fitur penting yang ada—mulai dari UEBA, ML/AI, ataupun alert—apakah sesuai dengan kebutuhan Anda atau tidak. Jangan lupa, uji performa dengan data nyata dari berbagai sumber log.

4. Memanfaatkan pelatihan dari vendor dan komunitas

Sebagus apa pun tool SIEM Anda, akan percuma jika tidak ada orang yang paham menggunakannya. Oleh karena itu, manfaatkanlah pelatihan yang biasa ditawarkan oleh vendor ataupun komunitas. Selenggarakan sesi training sebelum tool resmi digunakan, ajak semua tim terkait untuk ikut belajar, dan berikan resource seperti panduan, tips, atau trik untuk membantu proses pelatihan.

5. Merencanakan sumber data dan strategi cloud untuk SIEM

Solusi SIEM akan mengumpulkan log dari berbagai sistem lalu menganalisisnya agar bisa mendeteksi ancaman. Namun, semakin banyak log yang dikumpulkan, pengelolaannya juga akan semakin sulit. Oleh sebab itu, Anda perlu menentukan terlebih dahulu jenis data apa yang akan dikumpulkan dan bagaimana penyimpanannya.

Setiap organisasi punya kebutuhan yang berbeda-beda. Misalnya, ada perusahaan yang perlu fokus ke log dari EDR karena sering jadi target serangan, sementara yang lain lebih fokus ke aktivitas user karena banyak risiko ancaman internal. Sebagai langkah awal, Anda bisa fokus ke jenis log yang paling relevan sebelum merambah jenis log lainnya.

Dengan demikian, pengaturan penyimpanan di cloud juga akan lebih mudah. Sebagai contoh, Anda bisa mengalokasikan log penting untuk disimpan di cloud tier dengan performa tinggi. Sementara itu, log yang jarang diakses tapi tetap perlu disimpan bisa dimasukkan ke cloud dengan tier yang lebih ekonomis.

 

ManageEngine Log360 sebagai pilihan tool SIEM terbaik

Implementasi tool SIEM membutuhkan pemahaman yang dalam soal kebutuhan bisnis, pertimbangan fitur-fitur yang disediakan, strategi yang baik, kolaborasi antar vendor dan internal, serta tim yang siap dan mau belajar.

Anda bisa mendapatkan semuanya melalui ManageEngine Log360. Solusi ini memiliki kapabilitas manajemen dan monitoring log, advanced threat analytics, UEBA, SOAR, CASB, dan DLP. Selain itu, Log360 juga memiliki kapabilitas laporan yang komprehensif, mencakup berbagai jenis regulasi untuk kebutuhan compliance. Bahkan, Log360 juga terintegrasi dengan ManageEngine Endpoint Central, memungkinkan Anda untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan pada endpoint, mengambil tindakan terhadap ancaman tersebut, dan memulai proses patch dari Log360 tanpa perlu pindah tool.

Berkat kapabilitas tersebut, Log360 menjadi pilihan terbaik bagi tool SIEM. Tool ini masuk dalam Gartner® Magic Quadrant™ 2024 untuk Security Information and Event Management dan diakui sebagai Major Player dalam IDC MarketScape: Worldwide SIEM for Enterprise 2024 Vendor Assessment.

Keunggulan ManageEngine Log360 tidak berhenti sampai di sini. Jika Anda ingin mengenali semua kelebihan dan menjelajahi semua fiturnya, hubungi tim ManageEngine Indonesia!


Key takeaways

  • Tool SIEM digunakan untuk menyimpan log event keamanan agar bisa melakukan analisis dan identifikasi ancaman.

  • Karena perannya sangat penting, pemilihan tool SIEM tidak bisa dilakukan sembarangan. Anda perlu mempertimbangkan fitur-fitur yang diberikan oleh vendor, seperti UEBA, SOAR, DLP, atau threat intelligence.

  • Selain itu, penting juga untuk menyesuaikan kebutuhan bisnis, memilih tool SIEM yang terintegrasi dengan sistem sekarang, dan memanfaatkan layanan vendor sebaik mungkin. Layanan yang dimaksud adalah pelatihan, POC, atau testing.

  • ManageEngine Log360 adalah tool SIEM terbaik yang memiliki kapabilitas manajemen dan monitoring log, advanced threat analytics, UEBA, SOAR, CASB, dan DLP. Log360 juga sudah diakui oleh Gartner dan IDC MarketSpace untuk kategori SIEM.