Top tips: Cara anti ribet untuk update dan patching software

Top tips adalah kolom mingguan di mana kami membahas tren teknologi terkini dan menjelajahi tren tersebut. Minggu ini, kami akan membahas strategi untuk memudahkan manajemen patch dan update software.

Membuat software selalu update kedengarannya seperti rutinitas biasa, tetapi, sebenarnya ini adalah aktivitas yang sangat penting untuk menjaga sistem tetap aman dan berjalan lancar. Kalau Anda menunda update atau patch software, organisasi bisa lebih rentan terkena serangan siber, gangguan performa, atau masalah compliance. Banyak tim IT tahu soal ini, tetapi masih juga kesulitan membuat proses update dan patch software lebih efisien, terutama pada ratusan atau ribuan perangkat. Akan tetapi, dengan pendekatan yang tepat, manajemen patch bisa menjadi lebih mudah. Organisasi Anda pun bisa terlindungi dan downtime bisa dicegah.

Berikut ini adalah 4 tips melakukan manajemen patch dan update software dengan efektif.

1. Otomatisasi update kapan pun Anda bisa

Update secara manual membutuhkan waktu lama dan meningkatkan risiko error. Dengan mengotomatisasi manajemen patch, Anda bisa menerapkan patch dengan cepat di seluruh sistem tanpa perlu campur tangan langsung dari Anda.
Sebagai contoh, bayangkan sebuah perusahaan ritel berukuran sedang yang mengandalkan staf IT untuk menginstal update pada setiap workstation secara manual. Di tengah musim liburan, ada patch keamanan yang terlewat, sehingga menyebabkan masuknya serangan malware. Padahal, insiden ini bisa dicegah jika perusahaan tersebut menerapkan otomatisasi update.

2. Prioritaskan update yang paling penting

Sebenarnya, tidak semua update itu mendesak. Ada beberapa patch yang memperbaiki bug kecil atau meningkatkan user experiene, ada pula patch yang menangani langsung kerentanan keamanan. Pilihlah update yang paling penting, biasanya yang berkaitan dengan risiko keamanan organisasi. Dengan fokus pada update penting terlebih dahulu, Anda memastikan sistem bisa bekerja dengan baik. Selain itu, Anda juga mengurangi risiko terjadinya serangan siber atau gangguan operasional.

Penentuan prioritas juga membantu tim IT Anda mengelola resource dengan efektif, memastikan tugas yang paling penting dikerjakan dengan baik tanpa menganggu staf. Anda perlu rajin mengecek info terbaru dari vendor dan melihat dampak tiap patch agar proses update patch bisa dilakukan dengan teratur dan bebas risiko. Jadi, organisasi bisa tetap aman saat update dijalankan.

3. Tes update sebelum deployment

Menerapkan patch tanpa mengujinya bisa saja menimbulkan masalah baru. Oleh karena itu, Anda perlu menguji update di environment terkontrol untuk mengidentifikasi potensi konflik dengan software atau sistem lama. Pendekatan ini memungkinkan tim IT Anda mengetahui jika ada masalah kompabilitas, penurunan performa, atau error yang tidak terduga. Masalah bisa diidentifikasi dengan cepat sebelum berdampak ke seluruh organisasi.

Dengan menguji update terlebih dahulu sebelum diterapkan, Anda bisa membuat prosesnya lebih mulus, meminimalkan gangguan terhadap pekerjaan sehari-hari, dan menjadikan sistem tetap stabil di semua perangkat.

4. Pantau semua perangkat dan komunikasikan update

Visibilitas dan komunikasi adalah kunci dari manajemen patch. Selalu catat perangkat dan aplikasi yang digunakan, cek status patch masing-masing, dan beri tahu pengguna soal jadwal update supaya tidak membuat pekerjaan mereka terganggu.

Misalnya, ada sebuah departemen IT di universitas yang melakukan update di jam sibuk. Ternyata, hal ini membuat staf dan mahasiswa kesal, sehingga lonjakan tiket ke help desk jadi meningkat. Setelah update dijadwalkan ulang untuk dilakukan di malam hari dan ada pemberitahuan terlebih dahulu sebelumnya, departemen IT ini mengalami penurunan komplain dan memastikan sistem tetap up to date.


 

Sebenarnya, manajemen patch dan update software tidak harus ribet. Dengan mengotomatisasi proses, memprioritaskan patch yang penting, melakukan tes sebelum deployment, dan memastikan komunikasi dengan pihak yang terdampak, tim IT bisa mengurangi risiko, meningkatkan performa sistem, dan menghemat waktu yang berharga.

Strategi manajemen patch yang rapi dan jelas bisa membuat organisasi Anda tetap aman, patuh terhadap regulasi, dan siap menyambut tantangan apa pun di dunia digital. Kalau Anda menerapkan pendekatan yang kuat saat ini, efeknya tidak hanya sekarang, tetapi juga di masa depan. Investasi kecil di masa sekarang mungkin bisa menjadi penghematan besar di masa mendatang dan membuat operasi IT tetap mulus sepanjang tahun.

Tulisan ini merupakan terjemahan dari blog berjudul Top tips for hassle-free software updates and patching oleh Nandini Malhotra.