Dalam beberapa tahun terakhir, transformasi digital di Indonesia mengalami percepatan yang luar biasa.
Semakin banyaknya perusahaan yang beralih ke solusi berbasis cloud, adopsi AI, dan otomatisasi proses bisnis, pengelolaan operasi TI (ITOps) menjadi semakin dibutuhkan. Berbagai tren ITOps global akan semakin mempengaruhi bisnis di Indonesia. Mulai dari otomatisasi yang lebih canggih hingga keamanan berbasis AI, teknologi ini dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi, operasional, dan pengalaman pelanggan.
Yuk langsung saja simak trend ITOps global sesuai perkembangan teknologi di Indonesia.
“Ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana AI berperan di IT Operation? Simak penjelasan lengkapnya di sini”
Trend ITOps di 2025…
Apa saja trend ITOps dan bagaimana bisnis di Indonesia bisa memanfaatkan peluang ini?
1. Agentic AI untuk observability dengan insight canggih
Observability mengalami kemajuan besar dengan Agentic AI, yang menggabungkan mechine learning AI dengan pengetahuan kontekstual untuk memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti secara real-time. Dampak positifnya, tim TI tidak hanya bisa mendeteksi anomali lebih cepat, tetapi juga memahami dampaknya secara lebih komprehensif.
Di Indonesia, sektor perbankan dan fintech mulai mengadopsi Agentic AI untuk meningkatkan keamanan transaksi dan mendeteksi anomali yang berpotensi mengarah pada aktivitas fraud. Menggunakan teknologi ini, sektor perbankan dapat menganalisis pola transaksi secara real-time dan mencegah potensi kerugian sebelum terjadi. Contoh penerapan lain ialah pada platform e-commerce yang juga menggunakan AI untuk memantau lonjakan traffic selama campaign tertentu, untuk memastikan sistem tetap stabil dan pengalaman pelanggan tidak terganggu.
Beberapa manfaat utama dari teknologi ini meliputi:
✅ Analisis masalah yang lebih cepat dengan deteksi anomali berbasis AI.
✅ Wawasan berbasis konteks yang memprioritaskan insiden kritis, memungkinkan tim TI merespons dengan lebih efisien.
✅ Optimalisasi kinerja sistem secara proaktif, sehingga potensi gangguan dapat dicegah sebelum berdampak pada pengguna akhir.
2. Hybrid computing: Menjembatani infrastruktur on-premises dan cloud
Hybrid computing menjadi solusi yang semakin populer karena memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan sumber daya TI. Pendekatan ini menggabungkan infrastruktur on-premises dengan cloud computing untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih efisien dan scalable. Misalnya saja di sektor perbankan dan fintech memanfaatkan hybrid monitoring untuk mengelola data transaksi secara efisien.
Sistem inti perbankan tetap berjalan di infrastruktur on-premises untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi, sementara analitik big data dan layanan pelanggan berjalan di cloud untuk meningkatkan skalabilitas. Karenanya, perusahaan dapat mengoptimalkan semua resource, mengurangi ketergantungan pada satu model infrastruktur, serta meningkatkan ketahanan sistem saat menghadapi request tinggi (lonjakan permintaan).
Manfaat utama dari hybrid computing meliputi:
✅ Integrasi yang lancar antara sistem lama dan teknologi cloud terbaru.
✅ Fleksibilitas dalam pengelolaan beban kerja, memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan sumber daya sesuai kebutuhan.
✅ Keamanan dan kepatuhan yang lebih baik, dengan data sensitif tetap tersimpan di infrastruktur lokal.
3. Ekspansi edge computing: Cepat, lokal, dan andal
Semakin berkembangnya adopsi Internet of Things (IoT) dan 5G, edge computing menjadi solusi yang diminati dalam arsitektur TI modern. Pemrosesan data lebih dekat dengan resource utama, mengurangi ketergantungan pada server utama, serta meningkatkan efisiensi operasional.
Edge computing digadang-gadang akan menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung transformasi digital yang lebih efisien dan scalable. Solusi ini semakin relevan bagi industri yang beroperasi di lokasi terpencil atau memiliki distribusi geografis luas, seperti sektor manufaktur, telekomunikasi, dan layanan keuangan yang memerlukan pemrosesan data lokal secara instan.
Selain itu, penerapan edge computing di lingkungan hybrid cloud memungkinkan perusahaan untuk menggabungkan keunggulan komputasi lokal dengan fleksibilitas cloud. Dengan cara ini, data yang bersifat sensitif dapat diproses secara lokal, sementara data yang memerlukan skalabilitas lebih besar dapat dikirim ke cloud untuk analisis lebih lanjut.
Berikut beberapa manfaat utama dari Edge Computing meliputi:
✅ Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena pemrosesan data dilakukan di edge network tanpa perlu dikirim ke cloud.
✅ Pengurangan biaya jaringan, dengan mengurangi lalu lintas data ke pusat data utama.
✅ Peningkatan kualitas layanan, dengan latensi yang lebih rendah, mendukung aplikasi real-time yang membutuhkan respons cepat.
4. Automasi operasional TI: Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
Semakin kompleksnya sistem TI, perusahaan kini mengandalkan automasi TI untuk mengelola infrastruktur dengan lebih efisien. Automasi ini menggantikan tugas manual seperti konfigurasi jaringan, deployment aplikasi, dan pemantauan sistem, mengurangi kesalahan manual, serta meningkatkan produktivitas. Terlebih lagi, automasi juga meningkatkan compliance dan keamanan, memastikan sistem selalu diperbarui dan risiko ancaman dapat diidentifikasi lebih cepat.
“Berdasarkan laporan Forbes, market otomatisasi TI diperkirakan akan tumbuh lebih dari 20% pada 2025, seiring dengan meningkatnya adopsi AI-driven automation dalam berbagai industri. Selain itu, 70% organisasi global dilaporkan mulai menggunakan otomatisasi berbasis AI untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka.”
Di Indonesia, berbagai sektor juga telah menerapkannya dan akan terus berkembang di 2025. Sektor e-commerce dan fintech telah mengadopsi automasi TI untuk mengelola lonjakan traffic, terutama saat campaign khusus. Di sektor manufaktur, automasi berbasis IoT dan analitik prediktif membantu mendeteksi potensi kerusakan mesin lebih awal, memungkinkan perawatan yang lebih proaktif, dan mengurangi biaya operasional. Sedangkan di sektor perbankan, monitoring keamanan jaringan otomatis mendeteksi aktivitas mencurigakan secara real-time.
Berikut manfaat utama otomatisasi operasional IT:
✅ Otomatisasi deployment dan konfigurasi, mempercepat implementasi infrastruktur TI dan merespon kebutuhan bisnis lebih cepat.
✅ Manajemen insiden otomatis, memungkinkan sistem menyelesaikan masalah tanpa intervensi manual dan meningkatkan ketersediaan layanan.
✅ Pengurangan downtime, dengan sistem yang dapat mendeteksi dan menangani gangguan sebelum berdampak pada operasional bisnis.
✅ Meningkatkan skalabilitas, memungkinkan perusahaan menyesuaikan kapasitas sistem secara dinamis sesuai dengan beban kerja.
5. Strategi berbasis keamanan: Mengutamakan resiliensi
Meningkatnya tren cyber attack di Indonesia, mendorong kebutuhan akan ITOps yang terintegrasi dengan keamanan. Keamanan cyber tidak lagi dapat dipandang sebagai lapisan tambahan, melainkan sebagai bagian utama dari operasional TI. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk memastikan bahwa sistem mereka tetap aman menghadapi potensi serangan.
Salah satu framework yang digunakan ialah Zero Trust Security, untuk mencegah risiko keamanan terkait kebocoran data, memastikan bahwa hanya pengguna dan perangkat yang terverifikasi yang dapat mengakses sistem. Mencegah mendeteksi aktivitas mencurigakan sebelum menjadi ancaman serius.
Berikut manfaat utama dari strategi keamanan yang berfokus pada resiliensi.✅ Deteksi dan respons ancaman lebih cepat, dengan pemantauan real-time yang memungkinkan identifikasi serta mitigasi serangan sebelum berdampak pada sistem.
✅ Ketahanan operasional yang lebih tinggi, memastikan sistem tetap berjalan meskipun terjadi serangan siber, sehingga mengurangi downtime dan gangguan bisnis.
✅ Otomatisasi patching dan mitigasi kerentanan, memungkinkan perbaikan celah keamanan secara cepat tanpa mengganggu kelangsungan operasional TI.
Bagaimana langkah selanjutnya?
Mulailah melakukan evaluasi infrastruktur TI Anda guna memastikan dukungan terhadap efisiensi operasional dan keberlanjutan dengan ManageEngine OpManager untuk pemantauan jaringan dan ManageEngine Applications Manager untuk observability berbasis AI. Selain itu, kini Anda wajib menerapkan pendekatan keamanan yang lebih tangguh, seperti Zero Trust Security, SIEM, dan otomatisasi manajemen patching.
Stay secure, compliance! Sampai jumpa di artikel keamanan kami selanjutnya!