Apa saja tren endpoint di tahun 2025? Ini daftarnya

Saat ini, jumlah perangkat kerja semakin banyak. Mulai dari laptop, desktop, hp, tablet, hingga IoT. Semua perangkat tersebut perlu dikelola dengan baik supaya tetap aman dan terjaga performanya.
Di tahun 2025, manajemen dan keamanan endpoint semakin berevolusi. Teknologi seperti AI, personalisasi, dan analitik bukan lagi menjadi nilai tambah, melainkan menjadi kebutuhan. Memahami arah perkembangan teknologi endpoint pun menjadi sangat penting, agar Anda tidak ketinggalan dan siap beradaptasi.
Apa saja tren utama yang membentuk lanskap manajemen dan keamanan endpoint di tahun 2025? Simak selengkapnya di blog ini.
7 tren endpoint tahun 2025
Tahun 2025, perjalanan mengelola endpoint akan lebih mudah berkat teknologi terbaru. Berikut adalah 7 tren endpoint tahun 2025 berdasarkan laporan dari Forrester dan IDC.
1. Predictive maintenance dengan analitik
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Itulah mengapa, lebih baik untuk memprediksi kerusakan sebelum kejadian daripada memperbaikinya. Proses ini namanya predictive maintenance, di mana Anda bisa mengetahui kapan suatu perangkat perlu pemeliharaan atau maintenance, sebelum terjadi kegagalan perangkat.
Predictive maintenance bisa terjadi berkat bantuan AI dan analitik. AI bisa menganalisis ribuan data dan mengenali tanda-tanda awal kerusakan perangkat jauh lebih cepat dan akurat. Fitur ini akan sangat cocok untuk tim IT kecil yang harus mengelola banyak endpoint. Mereka jadi tidak perlu memantau dan melakukan pemeliharaan pada endpoint satu per satu, semuanya bisa diotomatisasi.
2. Keamanan perangkat IoT
Di banyak organisasi, endpoint tidak lagi terbatas pada laptop, desktop, atau ponsel, tetapi juga perangkat IoT seperti sensor, kamera pintar, dan perangkat wearable. Namun, berdasarkan laporan Forrester, perangkat IoT tersebut sering kali belum memiliki perlindungan keamanan yang memadai. Padahal, perangkat IoT juga bisa menjadi titik masuk serangan siber.
Oleh karena itu, kini organisasi semakin memperhatikan keamanan endpoint hingga mencakup perangkat IoT. Teknologi yang digunakan untuk keamanan IoT misalnya Zero Trust dan AI. Dengan teknologi tersebut, solusi keamanan IoT mampu membatasi akses ke jaringan, mengidentifikasi dan merespons ancaman, dan memantau aktivitas mencurigakan.
3. Perhatian pada isu sustainability
Sustainability atau keberlanjutan sekarang sedang menjadi tren. Saat menerapkan solusi endpoint, organisasi akan mempertimbangkan sustainability sebagai salah satu tujuan. Itulah mengapa, metrik yang dipantau akan berkaitan dengan sustainability seperti berapa banyak energi yang terpakai, berapa banyak device yang sudah didaur ulang, sustainability compliance, sampai jejak karbon dari pemakaian laptop karyawan. Metrik-metrik tersebut dapat dipantau menggunakan data telemetry dan analitik.
Apa pentingnya buat organisasi? Dari perspektif operasional, perhatian pada isu sustainability membantu mengurangi limbah elektronik serta menghemat energi dan biaya. Selain itu, sustainability juga menjadi tanggung jawab sosial (CSR) dari organisasi.
4. Personalisasi endpoint berbasis AI
Alih-alih "one size fits all", kini solusi endpoint lebih condong ke "one size fits you". Anda tidak perlu lagi menerapkan template umum ketika menyiapkan perangkat karyawan, sebab ada AI yang bisa menganalisis kebutuhan dan kebiasaan karyawan dalam menggunakan perangkatnya. Misalnya, pekerjaan apa yang dilakukan karyawan tersebut? Aplikasi dan tool apa yang paling sering dipakai? Lantas, hak akses dan keamanan seperti apa yang ideal untuknya?
AI bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kemudian mengatur konfigurasi endpoint yang tepat secara otomatis. Dengan demikian, ketika perangkat diterima oleh karyawan, semuanya sudah siap. Mulai dari software yang diperlukan, level konektivitas dan akses data, hingga sistem keamanan yang sesuai.
Personalisasi ini disebut dengan hyper-personalization. Dengan hyper-personalization, karyawan bisa lebih produktif dan nyaman dalam bekerja, sehingga meningkatkan digital employee experience secara keseluruhan.
5. Meningkatnya anggaran untuk EDR dan keamanan mobile
Laporan Security Survey Forrester tahun 2024 menunjukkan bahwa secara global, banyak organisasi menaikkan anggaran untuk EDR (Endpoint Detection & Response) dan keamanan mobile (mobile security) di 2025. Di Asia Pasifik, EDR semakin diperkuat, sementara di Amerika, keamanan mobile yang semakin diperhatikan.
Jika dilihat dari sisi industri, sektor telekomunikasi meningkatkan anggaran untuk EDR/XDR dan keamanan mobile. Namun, di sisi lain, masih ada industri yang menurunkan anggaran, seperti media, entertainment, dan hospitality.
Meningkatnya anggaran untuk keamanan endpoint sebenarnya didorong oleh terjadinya serangan. Jika organisasi terkena serangan endpoint dalam 12 bulan terakhir, mereka akan buru-buru berinvestasi ke teknologi baru, membuat perencanaan deteksi dan pemulihan yang lebih baik, serta menerapkan logging dan penyimpanan data yang lebih lengkap.
6. Keterlibatan MSP dalam solusi endpoint
Saat ini, banyak managed service provider (MSP) yang mengembangkan penawaran endpointnya tidak hanya terbatas pada manajemen, tetapi juga keamanan. Solusi lengkap ini ditujukan untuk organisasi menengah dan kecil yang belum mengelola perangkat dengan efektif. Jika manajemen dan keamanan endpoint dilakukan dari satu platform, pelaksanaannya akan lebih mudah, efektif, dan efisien.
7. Penggunaan open source untuk solusi endpoint
Dalam beberapa tahun terakhir, software open source semakin sering digunakan sebagai solusi endpoint. Open source banyak dipilih karena biayanya lebih rendah sehingga cocok untuk bisnis kecil-menengah, fleksibilitasnya tinggi sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan spesifik, dan mudahnya melakukan audit keamanan demi transparansi.
Tetapi, meski memiliki kelebihan, penggunaan solusi endpoint management berbasis open source juga menemui tantangan. Salah satunya adalah kurangnya dukungan resmi karena hanya bergantung pada komunitas pengguna. Karena tidak ada layanan dukungan, Anda juga perlu tim IT yang mumpuni untuk melakukan kustomisasi dan implementasi mandiri.
Siap hadapi tren endpoint 2025 dengan Endpoint Central
Manajemen endpoint tidak lagi bisa dilakukan secara reaktif dan silo. Kini, diperlukan solusi yang menyatukan manajemen dan keamanan endpoint dalam satu platform. ManageEngine Endpoint Central hadir sebagai solusi yang bisa mengelola seluruh siklus hidup endpoint, dari provisioning hingga deprovisioning. Solusi ini memiliki berbagai kapabilitas yang membantu memastikan pengelolaan endpoint berjalan dengan terpusat, otomatis, dan aman. Misalnya data loss prevention, ransomware protection, mobile device management, hingga remote troubleshooting.
Jelajahi fitur lengkap Endpoint Central dan mulai perjalanan transformasi endpoint Anda hari ini! Hubungi tim ManageEngine Indonesia untuk mengenal Endpoint Central lebih dalam!