Kebocoran kredensial karyawan: Ancaman dark web yang tak bisa diabaikan bisnis Anda

Serangan ransomware sering menjadi berita besar. Namun, ada ancaman yang diam-diam secara licik mengintai di internet, yaitu penjahat siber yang menawar akses ke data paling sensitif milik perusahaan Anda. Ini bukan sekadar ancaman teoretis, sebab kenyataannya, kredensial akun karyawan dijual secara aktif hanya dengan $10, memungkinkan penjahat siber untuk menyalahgunakannya.
Kini, pertanyaan pentingnya bukan saja tentang apakah kredensial karyawan Anda sedang dijual di dark web, melainkan bagaimana Anda dapat mendeteksi dan merespons kredensial yang bocor? Mari kita kupas ancaman tersembunyi ini dan kenapa dark web monitoring harus menjadi bagian penting dari strategi keamanan Anda.
Statistik mencengangkan terkait kebocoran kredensial
Angka di bawah ini mengungkap kenyataan mencengangkan terkait risiko finansial yang disebabkan karena kebocoran kredensial:
Biaya kebocoran data yang terus meningkat: Biaya rata-rata akibat kebocoran data mencapai $4.88 juta pada 2024. Jumlah ini meningkat sebesar 10% dari tahun lalu, menjadi jumlah paling tinggi yang pernah tercatat.
PII karyawan menjadi target utama:Pada 2024, pelanggaran keamanan yang berkaitan dengan bocornya personally identifiable information (PII) menyumbang 40% dari seluruh data yang bocor, dengan biaya rata-rata sebesar $189 untuk setiap data karyawan yang terdampak.
Serangan berbasis kredensial: Sekitar 77% pelanggaran aplikasi web melibatkan kredensial yang dicuri, menurut Laporan Verizon DBIR 2024. Hal ini menegaskan bahwa kredensial yang bocor kini menjadi senjata favorit penjahat siber.
Kerugian yang muncul akibat kebocoran kredensial
Kebocoran kredensial karyawan bisa menyebabkan konsekuensi finansial yang berdampak pada organisasi di berbagai level, seperti:
Penipuan finansial: Cybercriminal dapat mengeksploitasi kredensial karyawan yang dicuri untuk melakukan aktivitas fraud seperti membuat pembelian tanpa izin, memindahkan dana dari rekening perusahaan, atau meluncurkan serangan social engineering.
Biaya pelanggaran data: Biaya akibat kebocoran data termasuk investigasi forensik, respons insiden, legal, denda regulasi, dan biaya notifikasi ke pihak terkait.
Kehilangan bisnis: Kebocoran data menganggu operasional bisnis dan menyebabkan kerusakan stabilitas jangka panjang pada organisasi. Bahkan, banyak organisasi yang mengalami gangguan signifikan hingga menyebabkan kerugian finansial dan turunnya produktivitas.
Kerusakan reputasi: Kebocoran data akibat dicurinya kredensial karyawan bisa merusak reputasi organisasi, sehingga menyebabkan hilangnya kepercayaan pelanggan dan peluang bisnis. Pelanggan mungkin enggan untuk lanjut berbisnis dengan perusahaan yang mengalami kebocoran data. Akibatnya, revenue dan branding bisa menurun.
Sanksi hukum dan regulasi: Organisasi yang mengalami kebocoran data karena kredensial karyawan yang dicuri bisa mendapatkan konsekuensi hukum yang serius, seperti denda dan sanksi karena tidak patuh terhadap regulasi industri. Regulasi yang dimaksud misalnya HIPAA, GDPR, UU PDP, dan regulasi pelindungan data lainnya.
Biaya pemulihan: Pemulihan dari kebocoran berbasis kredensial itu memakan waktu dan biaya yang banyak. Sering kali, organisasi membutuhkan upaya yang besar agar bisa kembali ke operasional sebelumnya, termasuk me-reset password yang bocor, memulihkan akun yang terdampak, dan memperkuat langkah keamanan untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan.
Mengapa dark web monitoring bisa menjadi investasi untuk Anda?
Mengingat dampak finansial dari kebocoran kredensial, mengimplementasikan dark web monitoring dapat dikatakan sebagai pendekatan keamanan siber yang proaktif dan hemat biaya. Dark web monitoring membawa banyak manfaat, seperti:
Deteksi kredensial yang dicuri: Solusi dark web monitoring memindai forum dan marketplace underground secara berkelanjutan untuk mencari kredensial karyawan yang disebar tanpa izin. Pemindaian ini memberikan peringatan dini sebelum akun yang dicuri tereksploitasi.
Mitigasi risiko proaktif: Identifikasi kredensial yang terekspos memungkinkan organisasi untuk mengambil tindakan segera, seperti mewajibkan reset password, mengimplementasikan MFA, dan memperkuat kontrol akses untuk mencegah akses yang tidak diizinkan.
Mengurangi kerugian: Dengan mengaktifkan deteksi dan respons dini, dark web monitoring membantu organisasi mencegah pelanggaran keamanan atau membatasi dampaknya. Sehingga, risiko kerugian finansial terkait pencurian data bisa ditekan.
Apakah bisnis Anda sedang menghadapi risiko? Gunakan fitur dark web breach check dari ManageEngine untuk menemukan kredensial yang bocor, sebelum penyerang menemukannya.