Menyambut tahun baru di era perkembangan teknologi menimbulkan pertanyaan besar. Teknologi apa yang akan marak digunakan tahun depan? Apakah organisasi mampu bertahan jika tetap menggunakan teknologi lama? Lantas, langkah apa yang harus diambil organisasi untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi ke depannya?

Berbagai prediksi telah muncul, menawarkan gambaran tentang apa saja yang akan mendominasi tech industry Indonesia 2025. Dalam artikel ini, ManageEngine Indonesia telah merangkumnya untuk Anda. Sedikit bocoran, AI akan memegang peran besar di tahun 2025!

tech industry Indonesia 2025

 

AI dalam tech industry Indonesia: Bukan untuk operasional saja

Sama seperti tahun 2024, di tahun 2025 ini AI masih menjadi topik hangat dalam dunia IT. Tahun sebelumnya, teknologi generative AI semakin sering digunakan dan memengaruhi berbagai aspek operasional perusahaan, seperti komunikasi dan analisis data. Di tahun ini, penerapan AI diperkirakan akan meluas, tidak hanya terbatas pada operasional sehari-hari tetapi juga mencakup perencanaan dan strategi bisnis yang lebih mendalam, seperti penerapan “Strategic AI” dan “Agentic AI”. Menurut laporan dari Ecosystm, penerapan AI di Indonesia akan fokus pada optimalisasi fungsi-fungsi IT (21%), sales automation dan customer lifecycle management (20%), serta pengembangan strategi dan perencanaan bisnis (20%).

Banyak perusahaan tertarik untuk mengadopsi AI karena teknologi ini dianggap mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi.  Di kalangan perusahaan Indonesia, dorongan integrasi AI juga diperkuat oleh tekanan dari kemudahan mengakses AI, lingkungan eksternal, persaingan bisnis, dan ekspektasi pelanggan yang terus berkembang. Perusahaan merasa perlu beradaptasi agar tetap kompetitif dan memenuhi kebutuhan pasar yang dinamis.

 

Dukungan pemerintah Indonesia terhadap penerapan AI

Pemerintah Indonesia tidak ketinggalan dalam memanfaatkan teknologi AI. Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid mengungkapkan rencana pemerintah untuk membangun pusat AI baru di Jayapura, Papua pada tahun 2025. Inisiatif ini merupakan salah satu langkah strategis pemerintah Indonesia dalam memperkuat sektor teknologi nasional.

Bersamaan dengan pendirian pusat AI baru, pihak pemerintah juga akan mendorong tegas pelaksanaan regulasi AI yaitu 3P. Regulasi ini terdiri atas tiga aspek yang dianggap penting dalam memastikan tata kelola AI yang baik, yaitu policy (kebijakan), people (sumber daya manusia), dan platform. Dengan semakin terintegrasinya AI dalam kehidupan sehari-hari, pengaturan standar regulasi ini menjadi krusial untuk memastikan penggunaan AI lebih efektif, efisien, dan bertanggung jawab.

Lalu, pemerintah juga telah menggagas lima fokus utama yang menjadi prioritas AI nasional. Kelima fokus tersebut adalah layanan kesehatan, layanan birokrasi pada pemerintahan, pendidikan talenta digital, keamanan pangan, dan smart cities.

 

Teknologi cloud sebagai pilar transformasi digital

Peningkatan adopsi AI membuat penggunaan teknologi cloud di tech industry Indonesia semakin meluas. Baik public, private, maupun hybrid cloud, ketiganya akan semakin mendominasi transformasi digital di Indonesia. Namun, IDC Indonesia mengungkap hybrid cloud akan lebih dipilih karena memadukan fleksibilitas public cloud dengan kontrol private cloud dan mampu mengintegrasikan berbagai platform cloud dengan lebih baik.

Teknologi cloud sebagai primadona transformasi digital ini didorong oleh perubahan fokus organisasi-organisasi di Indonesia yang mengalihkan anggaran IT untuk infrastruktur cloud yang lebih fleksibel dan efisien. Selain itu, investasi sebesar 1,7 miliar dolar AS dari Microsoft yang dimulai pada 2024 akan semakin mengembangkan layanan cloud selama empat tahun ke depan.

 

2025 sebagai era baru pelindungan data pribadi

Ancaman keamanan siber semakin kompleks seiring dengan pertumbuhan teknologi digital. Laporan dari Forrester memprediksi bahwa pada tahun 2025, serangan siber akan merambat ke perangkat IoT. Situasi ini menjadikan tahun 2025 menjadi era penting bagi upaya penguatan keamanan digital, terutama dalam melindungi data pribadi.

Di sisi lain, Undang-undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) yang telah resmi diberlakukan mulai 17 Oktober 2024 mendorong implementasi standar keamanan siber yang lebih efektif dan aman di Indonesia. Meski aturan turunan UU ini masih dalam tahap penyusunan, banyak perusahaan yang sudah mulai merancang strategi untuk melindungi data mereka.

Salah satu pendekatan yang efektif adalah penerapan identity and access management, yang memastikan akses ke data hanya dilakukan oleh pihak berwenang. Selain itu, solusi lain yang dapat perusahaan terapkan adalah enkripsi data, deteksi ancaman berbasis AI, dan sistem pengelolaan data terintegrasi.

 

Tech winter dan sektor startup strategis

Tech winter atau penurunan investasi di sektor startup masih akan terjadi di tahun 2025. Meski demikian, Senior Investment Associate AC Ventures Larry Susanto menyampaikan masih ada sektor-sektor startup strategis yang menarik di mata investor seperti konsumen, B2B SaaS, dan climate tech.

Pada tahun 2024, salah satu perusahaan climate tech asal Indonesia berhasil mendapatkan pendanaan sekitar Rp43,4 miliar dari investor. Solusi yang dikembangkan oleh perusahaan ini adalah kombinasi antara AI dan IoT untuk membantu perusahaan mencapai target emisi nol, sebagai bentuk pencegahan perubahan iklim. Keberhasilan pendanaan pada perusahaan climate tech ini menandai bahwa climate tech dapat menjadi fokus utama startup 2025, apalagi mengingat kondisi Indonesia yang rentan terkena dampak perubahan iklim.

 

Tahun 2025 akan menjadi era transformasi teknologi yang signifikan di Indonesia, didorong oleh inovasi seperti AI, cloud computing, dan penguatan regulasi keamanan data. Mengikuti tren ini bukan sekadar pilihan, tetapi langkah strategis yang dapat membantu organisasi Anda memperkuat daya saing, bahkan menjadi pemain utama dalam tech industry.